Kamis, 15 November 2012

Pendakian Gunung Batur


 (gunung batur, Bali)
Dalam Sispala di SMANSA secara turun-temurun pendakian gunung selalu dilaksanakan tiap tahunnya, beberapa gunung pernah disinggahi dan yang paling sering didaki adalah Gunung Batur, memiliki tinggi 1717 M. Inilah cerita mengenai pendakian kami. 
            Sebelum berangkat kami melaksanakan sembahyang terlebih dahulu di Sekretariat Sispala. Dalam perjalanan, motor yang dikendarai salah satu teman kami mengalami kebocoran, akhirnya kita harus mengganti ban dalam motor tersebut. Seorang ALB (Anggota Luar Biasa) menyarankan kami untuk bermalam di kaki gunung dan melanjutkan perjalanan pada pagi harinya.

Tepatnya tanggal 3 Juni 2012 pendakian dimulai, dari pukul 02.00 subuh sampai pukul 06.00 pagi. 

(perjalanan menuju puncak)
(istirahat sebelum sampai puncak 1)
Pada saat pendakian dilakukan, kami dari rombongan Sispala bertemu dengan banyak rombongan lain entah itu penduduk lokal disekitar Batur ataupun para wisatawan asing yang hendak melihat Sunrise di puncak batur. 


(sesampainya di puncak 1 batur)
Sayangnya cuaca saat itu kurang bersahabat kabut tebal menyelimuti langit sehingga matahari terbit pun tidak terlihat. Di tebing sekitar puncak gunung batur juga terdapat lubang-lubang panas yang bisa digunakan untuk memasak ataupun merebus telur.

(kabut tebal menyelimuti puncak 1 batur)
(kompor alami dari uap panas dari dalam kawah batur)
(ketika kabut tebal sudah hilang)
(sebelum turun gunung, foto dulu)

(kenang-kenangan dari puncak batur)
Setelah beberapa jam kami diatas puncak batur, kamipun memutuskan untuk turun dari puncak dan kembali untuk berjalan pulang ke Singaraja, dalam perjalanan pulang hal yang sama dalam perjalanan berangkat terulang kembali, salah satu dari kami juga mengalami kebocoran ban, untuk itu dalam menunggu proses perbaikan ban motor, kami mengisi waktu dengan mengeluarkan korlap(kompor lapangan) dan memasak mie. Sampai akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang sampai Singaraja.

(perjalanan turun gunung batur, dengan background Danau Batur dan Gunung Abang)
(tak hanya pemandangan gunung, tetapi di Gunung Batur juga terdapat Goa yang cukup lebar)
Dari cerita diatas yang kami rasakan memang ada kendala dalam perjalanan berangkat ataupun pulang namun, kami sangat amat senang dengan pemandangan yang ada di puncak Gunung Batur. Sebab tidak semua orang bisa dan berkesempatan untuk mendaki. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar