 |
| (gunung batur, Bali) |
Dalam Sispala di SMANSA secara
turun-temurun pendakian gunung selalu dilaksanakan tiap tahunnya, beberapa
gunung pernah disinggahi dan yang paling sering didaki adalah Gunung Batur, memiliki
tinggi 1717 M. Inilah cerita mengenai pendakian kami.
Sebelum berangkat kami
melaksanakan sembahyang terlebih dahulu di Sekretariat Sispala. Dalam
perjalanan, motor yang dikendarai salah satu teman kami mengalami kebocoran,
akhirnya kita harus mengganti ban dalam motor tersebut. Seorang ALB (Anggota
Luar Biasa) menyarankan kami untuk bermalam di kaki gunung dan melanjutkan
perjalanan pada pagi harinya.
Tepatnya tanggal 3
Juni 2012 pendakian dimulai, dari pukul 02.00 subuh sampai pukul 06.00 pagi.
 |
| (perjalanan menuju puncak) |
 |
| (istirahat sebelum sampai puncak 1) |
Pada saat pendakian dilakukan, kami dari rombongan Sispala bertemu dengan
banyak rombongan lain entah itu penduduk lokal disekitar Batur ataupun para
wisatawan asing yang hendak melihat Sunrise di puncak batur.
 |
| (sesampainya di puncak 1 batur) |
Sayangnya cuaca
saat itu kurang bersahabat kabut tebal menyelimuti langit sehingga matahari
terbit pun tidak terlihat. Di tebing sekitar puncak gunung batur juga terdapat
lubang-lubang panas yang bisa digunakan untuk memasak ataupun merebus telur.
 |
| (kabut tebal menyelimuti puncak 1 batur) |
|
 |
| (kompor alami dari uap panas dari dalam kawah batur) |
 |
| (ketika kabut tebal sudah hilang) |
 |
| (sebelum turun gunung, foto dulu) |
 |
| (kenang-kenangan dari puncak batur) |
Setelah beberapa
jam kami diatas puncak batur, kamipun memutuskan untuk turun dari puncak dan
kembali untuk berjalan pulang ke Singaraja, dalam perjalanan pulang hal yang
sama dalam perjalanan berangkat terulang kembali, salah satu dari kami juga
mengalami kebocoran ban, untuk itu dalam menunggu proses perbaikan ban motor,
kami mengisi waktu dengan mengeluarkan korlap(kompor lapangan) dan memasak mie.
Sampai akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang sampai Singaraja.
 |
| (perjalanan turun gunung batur, dengan background Danau Batur dan Gunung Abang) |
|
 |
| (tak hanya pemandangan gunung, tetapi di Gunung Batur juga terdapat Goa yang cukup lebar) |
Dari cerita diatas
yang kami rasakan memang
ada kendala dalam perjalanan berangkat ataupun pulang namun, kami sangat amat
senang dengan pemandangan yang ada di puncak Gunung Batur. Sebab tidak semua
orang bisa dan berkesempatan untuk mendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar